Memaafkan adalah proses penjernihan emosi, memfitrahkan pandangan hidup atas kesalahan orang lain, dimana
kita telah berhasil menundukkan prasangka buruk dan melapangkan masa
depan tanpa sedikitpun menjadikan masa lalu sebagai hambatan.
Hati yang dilingkupi amarah, hati yang
dilingkupi curiga, hati yang dilingkupi kebencian, sesaat itu pula tanpa
kita sadari, hidup telah mengajarkan kita, betapa buruknya efek dari
berbuat salah pada orang lain,,,!
Namun satu hal yang kadang kita
kesampingkan, bahwa hal yang terjadi adalah ketika orang lain berbuat
salah pada diri kita,,,!! Lantas bagaimana bila diri kita sendiri
terhadap orang lain,,? Tidak pernahkah kita berbuat salah pada orang
lain,,,? Seperti diri kita pulakah amarah mereka terhadap diri kita,,,?
Kawan, orang yang terlalu sulit memberi
maaf atas kesalahan orang lain, akan sangat sulit pula untuk meminta
maaf & diberi maaf atas kesalahan diri sendiri pada orang lain. Kata
orang, tiap masalah memiliki hikmah dibalik perihnya, namun hal ini
tidak berlaku pada orang yang susah untuk memberi maaf, Hal itu
dikarenakan mental kearifan kita sendiri yang telah kita penjarakan,
kebijakan & ketulusan hati telah kita koyak oleh perasaan kita
sendiri.
Tidur tak lagi menjadi sebuah kenikmatan,
hidup tak lagi menjadi sebuah kebahagiaan, setiap usaha kerja tak lagi
mudah untuk menemukan jalan, hidup serasa sempit, dada kadang terasa
sesak.
Saat itu, saat kau merasakan semua itu,
ada seseorang yang sedang berdoa kepada Tuhan terhadap aniaya atas
kesalahan kita, saat itu ada seseorang yg sedang meratap sedih karena
kesalahan kita, atau bisa saja, pada saat itu ada seseorang yang berhati
tulus meminta maaf pada diri kita, namun ego kita tidak mampu membuka
celah hati untuk memaafkan dia, dan dia merasa teramat sedih atas hal
itu.
Kawan,, Tuhan memakbulkan doa-doa orang
yang teraniaya dan dia mampu diam sembari bersabar. Seperti itukah diri
kita,,,? Seperti itukah mereka,,,?
Sungguh Tuhan telah menyemayamkan
segumpal daging didalam tubuh kita, kotornya, adalah kotornya jiwa
kita,,! Sucinya, adalah sucinya diri kita,,! Segumpal daging itu adalah
HATI,,,! Dan maaf memaafkan adalah proses pensucian hati. Pemakluman
diri selaku manusia biasa, bahwa manusia tak luput dari salah yang
sengaja atau pun tanpa sengaja.
Pengkhianatan, Kebohongan, penipuan, perselingkuhan dan juga ketersinggungan perasaan,,! Itukah penyebabnya,,,??
Satu hal yang perlu kita telisik lebih
dalam,,! Marah adalah sikap, dimana kita merasa bahwa kita tidak
dihargai, dimana kita merasa tidak pantas untuk diperlakukan atau
mendapatkan terhadap sesuatu yang tidak kita inginkan,,,!
Marah lantaran PENGKHIANATAN,,! Apakah kita marah karena kita berpikir bahwa diri kita sudah baik sampai akhirnya tidak pantas untuk dikhianati,,,?
Marah lantaran KEBOHONGAN,,!
Apakah kita marah karena kita berpikir bahwa diri kita Sudah selalu
jujur sampai akhirnya kita merasa bahwa diri kita tidak pantas untuk
dibohongi,,,?
Demikian pula seterusnya,,,!
Marah memiliki sebuah alasan untuk marah,
namun, memaafkan harusnya memiliki ratusan alasan untuk bisa
memaafkan,,! Dan itu butuh perenungan diri, dimana kita tidak
menempatkan kesombongan, atas kesalahan orang lain,,!
Bukankah sombong tidak memaafkan
kesalahan orang yang tidak jujur kepada diri kita tanpa tau ataupun
sadar bahwa sudah jujur kah diri kita terhadap orang lain,,,?
Bukankah sombong tidak memaafkan sebuah
pengkhianatan tanpa tau ataupun sadar bahwa tidak pernahkan diri kita
berkhianat pada orang lain,,,?
Terkadang, sebuah kesalahan orang lain
adalah pembelajaran atau sebuah teguran terhadap diri kita, atas
kesalahan diri kita terhadap orang yang lainnya, jauh sebelum akhirnya
dia datang melakukan kesalahan terhadap diri kita,,,! Hal seperti ini
kadang kita sebut sebagai KARMA,,,!
Hidup tak selalu mulus, begitu halnya
dengan perasaan, maka ada baiknya kita saling mengerti & memahami,
dosa orang lain, terkadang lantaran dosa kita terhadap orang lain. Maka
maafkan dosa mereka, agar kelak nantinya seperti itu orang lain terhadap
kita.
Tuhan saja maha pemaaf, mengapa manusia
tidak,,? Jangan sampai mata, hati, & telinga kita terkunci dalam
menerima kebaikan lantaran memiliki hati yang telah penuh dengan amarah
dan kebencian.
SUSAH MEMBERI MAAF ADALAH SIFAT SEORANG MANUSIA YANG SOMBONG
Wallahu 'alam segala kebaikan milik Allah,